Publikasi

/

Berita

Berita

Menyingkap Asal-usul Pembentukan Aceh Rayeuk di Masa Lalu

Tim BAST

19 Nov 2025

74

0

Menyingkap Asal-usul Pembentukan Aceh Rayeuk di Masa Lalu

‎Aceh Besar, 18/11/2025 - Seminar Awal Sejarah Aceh Rayeuk menjadi wadah penting dalam menggali kembali fondasi historis terbentuknya Aceh Rayeuk. Pada kesempatan ini, Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) hadir sebagai bentuk komitmennya dalam mendukung kajian sejarah daerah yang berbasis informasi, dan dapat dipertanggungjawabkan.

‎Hal ini selaras dengan penyampaian Wakil Bupati Aceh Besar, Syukri A. Jalil pada saat pembukaan seminar bahwa maksud dan tujuan diadakan seminar ini sendiri adalah untuk mengkaji kembali sejarah sebenarnya lahirnya Aceh Rayeuk, serta menghindari adanya simpang siur yang berkembang ke depannya.


‎‎Seminar yang diselenggarakan di Meuligoe Bupati Aceh Besar pada Selasa, 18 November 2025 ini menghadirkan ahli dan peneliti sejarah seperti Husaini Ibrahim, Mawardi Umar dan Sanusi Ismail yang menyampaikan pandangannya terkait awal mula adanya Aceh Rayeuk dari berbagai perspektif.

‎Husaini Ibrahim dalam penyampaian materinya dari perspektif Arkeologis, mengungkapkan hasil temuan baru terutama didasarkan pada bukti keberadaan nisan di Krueng Raya, Aceh Besar yang menunjukkan bahwa kawasan ini merupakan tempat penyebaran islam pertama di Nusantara. Selanjutnya, tiga indra/ lhee sagoe (Indrapurwa, Indraparta dan Indrapuri) turut menjadi wujud peninggalan masa lalu di Aceh Besar yang juga memperkuat eksistensi Aceh Besar di masa lalu.


‎Sementara itu, dari perspektif historis yang disampaikan oleh Mawardi Umar. Aceh Rayeuk telah menjadi daerah inti Aceh (Aceh Proper) oleh Kerajaan Aceh Darussalam. Eksistensinya tidak pernah hilang semenjak pembentukannya pada masa pemerintahan Gubernur Sipil Pruys Van Der Hoeven pada tahun 1881 sampai kemudian dijadikan kabupaten pada tahun 1946 pada masa Ali Hasan (1946 - 1947) sebagai bupati pertama.



‎Di sisi lain, Sanusi Ismail yang membawakan perspektif sejarah dan kebudayaan Islam menjelaskan beberapa alternatif penulisan sejarah awal Aceh Besar/Aceh Rayeuk. Salah satu yang memiliki bukti kuat adalah titik awal Darul Kamal berupa komplek makam, yang akan mengarah pada kesimpulan bahwa Aceh Besar telah terbentuk sejak abad ke-16.


‎Selain itu, kajian sejarah mengenai Aceh Besar juga dapat ditelusuri melalui beberapa rujukan penting lainnya. Di antaranya adalah ketentuan undang-undang, keberadaan negeri Fansur, dan titik awal Lamuri.

‎Tentunya perlu ada penelitian dan penelusuran lebih lanjut agar dapat diperoleh satu kesimpulan yang utuh mengenai awal pembentukan Aceh Rayeuk. Diharapkan, seminar ini menjadi langkah awal untuk membuka kajian di tahun 2026 dalam upaya penetapan hari jadi Aceh Rayeuk yang sesuai dengan fakta sejarah. (sr)