Publikasi

/

Berita

Berita

Hadir Menjadi Narasumber, BAST Bahas Arsip Hubungan Aceh dan Turki Masa Ottoman hingga Masa Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascatsunami Aceh Tahun 2004

Tim BAST

06 Dec 2023

2347

3

Hadir Menjadi Narasumber, BAST Bahas Arsip Hubungan Aceh dan Turki Masa Ottoman hingga Masa Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascatsunami Aceh Tahun 2004

Banda Aceh, 05/12/2023 - Balai Arsip Statis dan Tsunami  (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menghadiri seminar internasional “The Role of Turkiye and Indonesia Relationship: Revive The Spirit of Historical and Islamic Civilization of Aceh and Ottoman Empire” yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UIN Ar-Raniry). Seminar ini dipandu langsung oleh Antropolog UIN Ar-Raniry, Reza Idria dan Sejarawan UIN Ar-Raniry, Muhammad Thalal sebagai moderator.

Kegiatan ini dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki diwakili oleh Kepala Dinas Syariat Islam, Zahrol Fajri. Dalam pembukaan tersebut Zahrol menjelaskan bahwa Aceh dan Turki telah lama menjalin hubungan kerja sama, bukan hanya di masa kini namun juga di masa lalu.

Hubungan Aceh dan Turki dimulai ketika Kesultanan Aceh membangun pondasi diplomasi bersama Kesultanan Turki Usmani dalam jangka waktu yang lama. Diplomasi ini dilakukan sebagai upaya kerjasama di antara kedua kerajaan yang dibangun dengan harmonis. Maka dari itu, Turki Usmani sebagai pemegang kekuasaan paling besar di dunia pada saat itu secara langsung telah menorehkan sejarah di Aceh.

Pada kesempatan ini Kepala BAST, Muhamad Ihwan diwakili oleh Arsiparis BAST, Farhan Muhammad Uzair hadir sebagai narasumber. Dalam pembahasan materinya, Farhan menjelaskan terkait arsip hubungan Aceh dan Turki dari masa Kerajaan Ottoman berkuasa sampai dengan masa rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilaksanakan di Aceh. Arsip-arsip tersebut yang kini dijaga kelestariannya dapat menjadi rujukan serta dimanfaatkan sebagai bukti serta pembelajaran di masa yang akan datang.

“Arsip-arsip ini dapat menjadi bukti autentik bahwa benar adanya hubungan baik antara Aceh dan Turki, dengan terjalinnya berbagai kerja sama dari masa Ottoman hingga masa rehabilitasi dan rekonstruksi pascatsunami,” ungkapnya.

Selain pembahasan mengenai hubungan Aceh dan Turki, turut dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Ar-Raniry dan Hayrat Foundation Turkiye in Indonesia. Prof. Dr. Mujiburrahman selaku Rektor UIN Ar-Raniry mengharapkan dengan adanya MoU ini dapat mendorong semangat dalam menjadikan UIN Ar-Raniry menuju World Class University dengan berbagai kerja sama nantinya. (sr/aj)