Banda Aceh, 28 November 2025 - Upaya penyelamatan arsip di tengah peningkatan risiko bencana di Aceh kini memasuki fase serius. Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Aceh (DPKA) mengadakan rapat koordinasi penting pada Kamis (28/11/2025) untuk menguraikan langkah cepat penyelamatan arsip yang terancam akibat situasi darurat bencana di berbagai wilayah Aceh. Pertemuan berlangsung di ruang rapat DPKA, dihadiri Kepala BAST ANRI Muhamad Ihwan dan Kepala DPKA Syaridin.

Keduanya kompak menegaskan bahwa perlindungan arsip tidak boleh tertunda, terutama ketika banjir, tanah longsor, hingga potensi bencana lain terus terancam. “Kami ingin memastikan penanganan arsip dalam situasi darurat dapat dilakukan lebih taktis dan terkoordinasi. Ini menyangkut sejarah, identitas, dan hak-hak masyarakat,” ujar Kepala BAST ANRI, Muhamad Ihwan. Sementara itu, Kepala DPKA Aceh Syaridin menyatakan kesiapan instansinya memperkuat barisan. "Arsip adalah memori kolektif kita. Jika hilang atau rusak, yang terancam bukan hanya data, tapi masa depan pelayanan publik. Karena itu kami harus bergerak cepat," tegasnya.

Sepakat Bentuk Langkah Teknis dan Sistem Tanggap Darurat BAST ANRI dan DPKA menyepakati penyusunan langkah-langkah teknis penanganan arsip terdampak bencana, mulai dari identifikasi tingkat kerusakan, penanganan darurat, hingga pemulihan pascabencana. Rencana tersebut mencakup: -Pembentukan tim gabungan tanggap darurat kearsipan -Penyiapan tenaga dan peralatan pengamanan arsip -Penyusunan SOP penanganan arsip dalam keadaan darurat -Pendampingan teknis bagi instansi yang arsipnya terdampak Kolaborasi ini juga menjadi bagian dari kesiapsiagaan Aceh sebagai daerah dengan risiko bencana tinggi, sekaligus memastikan tiadanya tata kelola pemerintahan tetap terjaga.

Kesiapsiagaan Kearsipan Masuki Babak Baru di Aceh Pertemuan ini diharapkan menjadi pijakan yang kuat untuk mempercepat mitigasi dan respon kearsipan, terutama di tengah curah hujan tinggi yang memicu banjir di sejumlah kabupaten/kota. BAST ANRI dan DPKA menargetkan pedoman operasi darurat dapat diselesaikan dalam waktu dekat agar dapat langsung diterapkan di lapangan. Dengan sinergi dua lembaga ini, Aceh menapaki babak baru dalam penyelamatan arsip bahwa meskipun bencana datang tanpa izin, ingatan kolektif bangsa tetap harus diselamatkan. Ihwan