Publikasi

/

Berita

Berita

BAST Hadiri Diskusi dan Talkshow Community Awareness tentang Edukasi Literasi Kebencanaan Berbasis Pengetahuan Lokal di Aceh

Tim BAST

15 Nov 2024

7

0

BAST Hadiri Diskusi dan Talkshow Community Awareness tentang Edukasi Literasi Kebencanaan Berbasis Pengetahuan Lokal di Aceh

Banda Aceh, 15/11/2024 – Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menghadiri diskusi dan talkshow Community Awareness tentang Edukasi Literasi Kebencanaan Berbasis Pengetahuan Lokal yang diselenggarakan di Aula Pascasarjana Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UIN Ar-Raniry), Banda Aceh. Jumat, 15 November 2024.

Acara ini dilaksanakan oleh MOST UNESCO BRIN, bersama UIN Ar-Raniry, ICAIOS, Puslitbang Lektur Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata, dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 1 Aceh yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam meminimalisir risiko bencana melalui diskusi hasil penelitian dan talkshow ragam kebencanaan.

Selanjutnya pada diskusi dan talkshow  juga membahas 2 buku yang berjudul “Buku Ajar Tambahan tentang Kebencanaan” yang ditulis oleh Nurmala Nurdin dan T. Zulfikar, dan “Buku Pegangan Penyuluh Agama tentang Kebencanaan” yang ditulis oleh M. Riza Nurdin, Ibnu Mundir dan Eka Srimulyani. Pembicara memaparkan materi tentang buku tersebut terkait pentingnya edukasi literasi kebencanaan berbasis pengetahuan lokal. Mereka juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Buku tersebut juga diharapkan bisa dipergunakan untuk pengajaran, terutama membantu guru dalam pengajaran kurikulum tentang pelajaran kebencanaan yang ditujukan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, peneliti, mahasiswa, serta masyarakat umum yang peduli terhadap isu kebencanaan. Diskusi ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap upaya mitigasi bencana. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan kapasitas lokal dalam mengelola risiko bencana dengan memanfaatkan pengetahuan yang telah ada di tengah masyarakat. (am)