Publikasi
/
Berita
Publikasi
/
Berita
Berita
Tim BAST
25 Jun 2024
279
1
Sabang, 23/06/2024 – Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menghadiri acara Muhibah Budaya Jalur Rempah tahun 2024 yang diselenggarakan di kota Sabang. Kegiatan yang merupakan program Kemendikbudristek dan terselenggara melalui kolaborasi Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh dan Disbudpar Provinsi Aceh ini dihadiri langsung oleh Kepala BAST, Muhamad Ihwan, Minggu, 23 Juni 2024.
Kegiatan dimulai dengan penyambutan Laskar Rempah yang tiba di kota Sabang meggunakan Kapal Republik Indonesia Dewaruci (KRI Dewaruci) setelah berlayar dari Dumai melintasi Selat Malaka dan perairan-perairan penting dalam sejarah jalur perdagangan rempah di Asia Tenggara. Penyambutan ini dilakukan oleh Pj. Walikota Sabang, Drs. Reza Fahlevi, dan Danlanal Sabang Kolonel Laut (P) Gita Muharram, yang disaksikan oleh Kepala Dinas dan lembaga terkait, serta pelaku seni budaya, dan tokoh masyarakat yang hadir.
Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti mengatakan Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) menjadi salah satu sarana untuk berbagi informasi perdagangan rempah dan budaya Nusantara. Ini dilakukan juga dalam rangka mendukung Jalur Rempah sebagai salah satu jalur pelayaran dunia dan ke depannya akan dinominasikan sebagai Tentative Lists UNESCO.
Di kota Sabang, para rombongan akan mendalami sejarah kekayaan rempah, mengingat kota Sabang dahulunya pernah menjadi jalur rempah, serta menelusuri situs dan jejak bersejarah di kota Sabang. Tepat 70 tahun yang lalu pula, Sabang merupakan kota pertama yang disinggahi KRI Dewaruci setelah berlayar dari Jerman, dinahkodai komandan pertamanya, Roosenow, seorang pensiunan militer Jerman Barat. Penyelenggaraan kegiatan ini tentunya dapat memberikan pemahaman tentang kekayaan alam dan budaya serta membangkitkan kembali kejayaan rempah-rempah di Aceh yang merupakan warisan nyata dari nenek moyang terdahulu.
Berbicara mengenai jalur rempah, eksistensinya sendiri telah dibuktikan dengan arsip-arsip yang kini tersimpan dan dilestarikan dengan baik di ANRI hingga sekarang. Arsip-arsip tersebut menceritakan berbagai macam aspek penting mengenai perkembangan komuditi rempah-rempah yang berjalan di Indonesia yang meliputi jalur perdagangan, komuditas, serta kebijakan yang ditentukan oleh penguasa yang berkaitan dengan rempah-rempah. (sr/ekh)