Publikasi
/
Berita
Publikasi
/
Berita
Berita
Tim BAST
17 Nov 2025
39
0
Banda Aceh - Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat literasi kearsipan generasi muda. Selama lima hari dari tanggal 10 sampai 14 November seluruh siswa kelas X hingga XI SMK Desain Komunikasi Visual (DKV) Pesantren Teknologi MSBS mengikuti rangkaian edukasi dan kunjungan langsung ke BAST ANRI.

Sebagai tuan rumah, BAST ANRI membuka wawasan para peserta mengenai pentingnya arsip dalam memahami sejarah, mitigasi bencana, dan membangun identitas bangsa. Dalam sesi edukasi, siswa mendapatkan materi mengenai sejarah Aceh, sejarah tsunami Aceh 2004, perjalanan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh–Nias (BRR NAD–Nias), serta mitigasi bencana gempa dan tsunami. Selain itu, siswa juga diperkenalkan pada konsep dan praktik pengelolaan arsip statis yang menjadi bagian vital dalam pelestarian memori kolektif.

Tidak hanya menerima materi klasikal, para siswa juga diajak berkeliling untuk melihat langsung pameran arsip dan arsip tsunami yang tersimpan di BAST ANRI. Pengalaman ini dilengkapi dengan kesempatan mengunjungi depo arsip, ruang penyimpanan arsip yang memiliki standar khusus untuk menjaga keamanan dan keutuhan arsip negara.

Selama kegiatan berlangsung, antusiasme para siswa terlihat jelas. Banyak di antara mereka yang baru pertama kali melihat proses penyimpanan arsip secara profesional dan memahami bagaimana arsip berperan penting dalam pendidikan, penelitian, hingga kebijakan publik.

Melalui kunjungan ini, BAST ANRI berharap wawasan kearsipan dapat tertanam sejak dini, khususnya bagi siswa SMK DKV PesantrenTeknologi MSBS yang nantinya dapat mengintegrasikan pemahaman sejarah dan dokumentasi ke dalam karya-karya visual mereka. Sementara itu, pihak sekolah menyampaikan apresiasi atas kesempatan berharga ini, yang tidak hanya menambah ilmu tetapi juga menginspirasi siswa dalam berkarya lebih kreatif dan berbasis data sejarah.

Kegiatan edukasi dan kunjungan ini menjadi langkah penting dalam mempererat hubungan antara lembaga kearsipan dan generasi muda, sekaligus memperkuat upaya pelestarian memori bangsa untuk masa depan.
