Publikasi
/
Berita
Publikasi
/
Berita
Berita
Tim BAST
16 Dec 2025
3
0
Banda Aceh, 15/12/2025 — Penyelamatan arsip pascabencana menjadi perhatian utama dalam Rapat Koordinasi Penyelamatan Arsip Terdampak Bencana yang diselenggarakan di Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Provinsi Aceh, Senin (15/12/2025), secara luring dan daring. Kegiatan ini menegaskan pentingnya respons cepat dalam menyelamatkan arsip sebagai memori kolektif dan bukti perjalanan bangsa, khususnya di wilayah terdampak bencana.

Rapat koordinasi dihadiri oleh ANRI, Mego Pinandito beserta jajaran, Kepala BAST, serta para Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan provinsi yang wilayahnya terdampak banjir di Sumatra pada November 2025
Dalam arahannya, Mego Pinandito menekankan pentingnya respons cepat pascabencana dalam upaya penyelamatan arsip agar kerusakan tidak semakin meluas dan proses pemulihan kearsipan dapat berjalan efektif. Namun demikian, ia menegaskan bahwa dalam kondisi tanggap darurat saat ini, prioritas utama tetap pada penyelamatan korban serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak, sementara upaya penyelamatan arsip dilakukan setelah aspek keselamatan manusia terpenuhi.

Dalam rapat tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh menyampaikan bahwa dokumentasi bencana di daerah masing-masing telah dan akan terus dilakukan sebagai bahan pembelajaran dan arsip masa depan. Di Sumatera Barat, dari 19 kabupaten/kota, kondisi kantor perpustakaan dan kearsipan secara umum dilaporkan aman. Sementara itu, di Provinsi Aceh, dari 23 kabupaten/kota terdapat 18 kabupaten/kota yang terdampak langsung bencana, dengan sekitar 10 kabupaten/kota dilaporkan mengalami dampak terhadap arsip.

Selain itu, enam kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara juga terdampak bencana. Meski demikian, kondisi kearsipan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Utara dilaporkan dalam keadaan aman. Sebagai tindak lanjut, tim akan melakukan monitoring ulang terhadap arsip aset di masing-masing daerah untuk memastikan arsip penting tetap terlindungi dan tertangani dengan baik.
Pada kesempatan tersebut, ketiga provinsi terdampak menyatakan komitmennya untuk melakukan gerak cepat dalam penanganan arsip terdampak bencana melalui koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Rapat menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, antara lain pelaksanaan sosialisasi penyelamatan arsip kepada masyarakat melalui koordinasi dengan pemerintah daerah agar arsip keluarga dan dokumen penting dapat segera diamankan. Selain itu, lembaga kearsipan kabupaten/kota di Aceh direkomendasikan untuk mendapat pendampingan dari BAST sebagai UPT ANRI sejak tahap tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.

Rekomendasi lainnya meliputi penguatan kapasitas sumber daya manusia kearsipan, peningkatan koordinasi dengan pemerintah daerah, serta koordinasi lintas dinas untuk memastikan keselamatan dokumen kependudukan dan dokumen wilayah guna melindungi hak perdata rakyat dan negara. Seluruh kegiatan dokumentasi bencana juga perlu terus dikawal agar rekaman peristiwa dapat menjadi bahan pembelajaran bagi generasi mendatang, disertai perencanaan pembangunan depo arsip yang representatif untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat bencana di masa depan.

Diharapkan rekomendasi ini dapat memperkuat sinergi antar lembaga kearsipan dalam menghadapi dampak kebencanaan dan memastikan arsip sebagai warisan serta aset bangsa tetap terjaga dengan baik. (sr)